Jumat, 07 Mei 2010
Tingkah oknum polisi lalu lintas yang masih mencari-cari kesalahan para pengendara sepeda motor seperti pengunaan spion sebelah hingga tutup pentil yang dijadikan alasan untuk menilang bikers disentil mahasiswa.
Padahal di sisi lain masih banyak kendaraan yang dipergunakan polisi yang tidak standar.
"Kenapa polisi terkadang mencari-cari kesalahan, saya pernah ditilang hanya gara-gara spion sebelah, selain itu tutup pentil motor saya pun ditanyakan. Padahal ketika menilang, saya lihat motor polisi pun tidak lengkap spionnya," sentil mahasiswa Trisakti Jurusan Teknik, Kholi Puji (21), ketika bertanya dalam seminar Safety Riding di Gedung Fakultas Teknik Universitas Trisakti, Jakarta Barat, seperti dikutip situs resmi Ditlantas PMJ, Kamis (6/5/2010).
Kasubdit Ditlantas PMJ Dikyasa AKBP Kanton Pinem menjelaskan tingkah laku oknum polisi itu sangatlah tidak etis, penegak hukum sebelum melakukan penindakan dirinya pun harus menjadi teladan.
"Ini kritikan sangat berharga, namun jika memang ada petugas kami yang seperti itu akan kami lakukan teguran," ujarnya.
Selanjutnya ia pun menjelaskan, Ditlantas PMJ selalu terbuka dalam hal masukan-masukan konstruktif. Bahkan jika memang menemukan petugas lantas yang melakukan pungli maupun tindak sewenang-menang silakan dilaporkan.
"Bisa melalui website, SMS 1717 atau Twittertmcpolda, ini era keterbukaan siapa yang memberi dan menerima suap sama-sama dihukum," tegasnya.
Dia pun menghimbau kepada para mahasiswa menerapkan sikap malu bila melanggar lalu lintas. Hal inilah yang akan menjadikan lalu lintas di Jakarta yang sudah padat akan tertib.
"Jangan mentang-mentang parkir di kampus penuh terus parkir di jalan raya, ini yang melanggar dan membuat kemacetan. Kita harus bisa sadar sendiri," ujarnya.