Sisi Lain Charles Darwin

Senin, 08 Februari 2010

 

Darwin adalah orang yang jauh dari skandal. Dia adalah orang rumahan dan suami yang baik, meskipun masa mudanya dihabiskan dengan berlayar di kapal Beagle selama lima tahun.
Penjelajahan itu mendorong penemuan teori evolusi, dan terus menjadi kontroversi selama 150 tahun.

Tapi dibalik pandangannya yang hebat itu, Darwin adalah orang yang kakinya sangat bau. Pada usia 12, dia mengatakan dalam suratnya hanya sekali dalam sebulan, membasuh kaki saat di sekolah.

Saat berlayar di kapal Beagle, dia orang yang tidak tahan mabuk laut. Itulah alasannya mengapa dia banyak meluangkan waktu di darat. Tapi akibat hal itu, dia malah lebih banyak mengumpulkan data penting.

Darwin juga pernah hampir ketinggalan kapal yang akan membawanya ke kepulauan Galapagos. Padahal pulau itu tempat dimana dia menemukan bukti evolusi dan mengetahui bagaimana terjadinya yaitu melalui seleksi alam.
Bapak evolusi ini juga orang yang sering gugup. Dia menunda publikasi Origin of Species lebih dari dua dekade meskipun sudah yakin dengan teorinya. Darwin takut dengan komentar yang akan di dapat.

Pada 1850-an Darwin dan ilmuwan Inggris lain Alfred Russel Wallace memiliki teori hampir sama. Hal ini memacu Darwin untuk menyelesaikaan On the Origin of Species. Ilmuwan di Linnean Society of London menyelesaikan siapa yang lebih dulu menemukan dengan menyuruh kedua orang ini bekerjasama pada Juli 1858.
Darwin akhirnya mendapat pengakuan sebagai penemu teori evolusi karena mengerjakannya secara lebih detail
 

Solusi Menghindari Radiasi Handphone

Meskipun teknologi memudahkan aktifitas manusia, namun WHO menyimpulkan penggunaan ponsel secara terus menerus selama 5-18 tahun atau lebih, dapat menimbulkan resiko lebih tinggi terkena serangan kanker darah (leukemia) atau kanker pankreas. Seorang yang sering terkena radiasi ponsel, cepat atau lambat, dapat mengalami efek detrimental pada otak.

Riset medis di Amerika Serikat menunjukan, laki – laki yang menggunakan ponsel lebih dari 4 jam sehari mengalami penurunan jumlah sel mani sebesar 40 % dibanding laki– laki yang pemakaian ponsel nya lebih rendah. Ada 6 faktor perilaku yang ternyata secara medis berpengaruh kepada si pengguna ponsel :

1. Mengantungkan ponsel di leher atau pinggang
Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang karena terasa lebih praktis. Namun fakta medis berbicara lain. Menyimpan ponsel di sekitar area leher berbahaya bagi penderita arrhythmia atau gangguan irama jantung. Fungsi jantung menjadi tidak sempurna akibat pengaruh radiasi dari ponsel yang menggantung di sekitar dada.

Solusi : Simpan ponsel di dalam tas, dompet atau sarung dengan cara di genggam, bukan diikat pada pinggang atau digantungkan di leher.

2. Langsung menempelkan ponsel di telinga ketika hubungan belum tersambung
Umumnya, begitu memencet nomor yang ingin dituju, pengguna langsung menempelkan ponsel di telinga untuk mendengarkan apakah ada nada sambung. Padahal percakapan belum dimulai sedetikpun.

Solusi : ketika hubungan telepon belum tersambung, radiasi akan bertambah kuat. Beri selang beberapa waktu, sekitar 5 detik untuk kemudian mendengarkan apakah sudah tersambung.

3. Menempelkan ponsel ditelinga ketika menelpon
Kelemahan suara yang dihasilkan sebuah ponsel bisa jadi alasan kenapa banyak orang yang tidak memberi jarak antara telinga dan ponsel yang akan digunakan.

Solusi : Memberi jarak antara telinga dan ponsel kamu, Pilih operator dan ponsel yang mampu memberikan jaringan dan sinyal yang baik.

4. Melakukan percakapan terlalu lama
Tarif murah yang diberikan operator seperti memberi jalan Tol bagi user untuk tak bosan bicara ber jam – jam. Padahal jika ponsel mulai terasa panas, kamu tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Solusi : Gunakan handsfree untuk mengurangi radiasi. Jika harus terpaksa menelpon dalam jangka waktu lama, letakan ponsel secara bergantian di kiri dan kanan telinga setiap 1-2 menit.

5. Bicara sambil mojok di sudut tembok, dan berbisisk – bisik saat menerima telepon
Menelpon dengan bersembunyi disudut ruangan lebih membahayakan kesehatan. Dalam kondisi umum, penutupan sinyal sudut ruangan dapat menyebabkan daya radiasi ponsel pada sudut tertentu bertambah besar.

Solusi : Usahakan untuk mencari ruangan terbuka untuk berkomunikasi via ponsel. Jangan menggunakan ponsel untuk bergosip

6. Menelpon sambil mondar – mandir
Tanpa kita sadari, sejumlah orang suka berjalan – jalan ketika menelpon. Padahal menggerakan ponsel ketika menelpon menyebabkan ketidak stabilan sinyal yang diterima. Kalau sudah begitu, terjadi perubahan daya tinggi dalam waktu singkat yang tidak diperlukan.

Solusi : Cari posisi yang nyaman. Berhenti dan diam ketika menelpon, karena menelpon hanya membutuhkan suara dan ponsel sebagai perantaranya. 

Membuat kebiasaan baru : tidak menjadi orang yang terlalu sibuk untuk sekedar bertelepon. Tidak menerima telepon sama sekali jika anda sedang melakukan perjalanan (pergerakan)

Semoga bermanfaat.