Minggu, 31 Oktober 2010
Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) mengakui lambatnya penanganan korban bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Alasannya, BNPB tidak memiliki organ di kabupaten yang terkenal dengan salak pondoh-nya ini.
"Kita ini ada kepalanya tapi tidak ada kakinya. Jadi kita tidak bisa jalan di sini," ujar Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BNPB, Sugeng Triutomo kepada wartawan usai rapat kordinasi dengan aparat Pemkab Sleman di Puskemas Kecamatan Pakem, Jl Kaliurang, Pakem, Sleman, yogyakarta, Minggu (31/10/2010).
Menurut Sugeng, dalam UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seharusnya setiap kabupaten memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun dari sekitar 500 kabupaten di Indonesia, baru sekitar 161 kabupaten yang telah memiliki BPBD.
"Dan kebetulan Kabupaten Sleman ini belum memiliki BPBD. Jadinya kita sulit untuk melakukan hal-hal teknis terkait penanggulangan bencana di sini," terang Sugeng.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengkritik BNPB dalam menangani penanggulangan bencana, khususnya terkait pengananan musibah di Mentawai. Politisi Golkar ini menilai kinerja Palang Merah Indonesia (PMI) di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla (JK) jauh lebih baik. Padahal, BNPB dibentuk dan telah disiapkan untuk mengantisipasi bencana.
sumber : detik.com